Ada seorang ahli lingkungan dari Kantor PUSAIR ini yaitu ibu Ratna Hidayat. Beliau diminta oleh boss kantor PUSAIR untuk mendesain komponen-komponen “green office” antara lain membuat komposter untuk mengolah sampah-sampah daun kering pohon-pohon yang ada di kantor. Maka bu Ratna Hidayat ini datanglah ke rumah saya untuk melihat konsep komposter yang ada di rumah saya. Selanjutnya beliau membangun komposter di kantor PUSAIR. Komposter yang dibangun “mirip-mirip” konsepnya dengan yang ada di rumah saya, hanya nampak lebih mewah, maklum ada uang anggarannya. Siapa mau menyusul, kantornya berkonsep “green office”? Semoga implementasi “green office” ini bisa sukses dan berkelanjutan, sebab yang paling penting adalah siapa yang disuruh sebagai penganggung jawab pengelolanya.
Thursday, May 31, 2012
KANTOR YANG INGIN MENJADI “GREEN OFFICE”
Ada seorang ahli lingkungan dari Kantor PUSAIR ini yaitu ibu Ratna Hidayat. Beliau diminta oleh boss kantor PUSAIR untuk mendesain komponen-komponen “green office” antara lain membuat komposter untuk mengolah sampah-sampah daun kering pohon-pohon yang ada di kantor. Maka bu Ratna Hidayat ini datanglah ke rumah saya untuk melihat konsep komposter yang ada di rumah saya. Selanjutnya beliau membangun komposter di kantor PUSAIR. Komposter yang dibangun “mirip-mirip” konsepnya dengan yang ada di rumah saya, hanya nampak lebih mewah, maklum ada uang anggarannya. Siapa mau menyusul, kantornya berkonsep “green office”? Semoga implementasi “green office” ini bisa sukses dan berkelanjutan, sebab yang paling penting adalah siapa yang disuruh sebagai penganggung jawab pengelolanya.
Posted by sobirinsobirin@gmail.com at 6:55 AM 18 comments
Labels: Mari Ber-Zero Waste
Monday, April 30, 2012
ACIL BIMBO KE RUMAH SAYA DISKUSI KOMPOS
Posted by sobirinsobirin@gmail.com at 5:48 PM 2 comments
Labels: Para Tamu Yang Berkunjung
Friday, March 30, 2012
KOMPOSTER SUMUR RESAPAN
Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 31 Maret 2012
Foto: Sobirin, 2012, Komposter Sumur Resapan
Oleh: Sobirin
Membuat kompos itu mudah sekali, gali lubang, masukkan sampah organik, tuangkan MoL, lalu timbun lagi, dalam tempo 1 (satu) bulan sudah bisa dipanen. Saya mencoba memanfaatkan lubang sumur resapan untuk membuat kompos. Bahan kompos spesial dari sampah daun-daun kering di pekarangan rumah.
Lubang sumur resapan ini berukuran panjang 60 cm, lebar 60 cm, kedalaman 1 m. Awalnya memang khusus berfungsi sebagai sumur resapan. Bagian atas diperkuat dengan bata 1 (satu) baris yang disemen, agar tidak longsor. Bagian dalam dibiarkan tanah telanjang, tidak disemen, agar air hujan meresap ke dalam tanah. Tutupnya menggunakan “ram” besi beton yang dilas, jadi tetap berlubang-lubang sehingga air hujan bisa masuk, juga untuk keamanan agar kita tidak “kejeblos” masuk lubang.
Kemudian saya mencoba mengisinya dengan sampah daun-daun kering, terus saya isi, sampai padat, kemudian saya beri MoL buatan sendiri. Sampah dalam lubang menyusut, kemudian diisi lagi, diberi Mol, menyusut, diisi lagi, dan seterusnya. Tidak usah diaduk-aduk. Ternyata dalam 1 (satu) tahun, lubang baru penuh, isinya padat dengan sampah daun kering.
Ketika digali, bagian bawah dan tengah telah berubah menjadi kompos yang bagus, sedang lapisan di atasnya masih berupa daun-daun kering yang belum menjadi kompos. Siapa ingin mencoba? Sumur resapan berfungsi ganda, sebagai sumur resapan, juga sebagai komposter semi an-aerob.
Posted by sobirinsobirin@gmail.com at 4:35 PM 13 comments
Labels: Tip Mudah Membuat Kompos
Wednesday, February 29, 2012
KUNJUNGAN KOMPOS MALAM HARI
Oleh: Sobirin
Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR), di Jl Juanda 193 Bandung ingin mewujudkan diri sebagai “eco-office”. Maka rencananya, kantor ini akan mengolah sampah organik kantor menjadi kompos, dan lain-lain. Untuk itu, tim PUSAIR datang ke Jl. Alfa 92, untuk pembelajaran “composting”
Tim PUSAIR dipimpin oleh ibu Ir. Ratna Hidayat, seorang ahli lingkungan bidang air. Sehubungan beliau banyak kesibukan, maka waktu kunjungan ke Jl. Alfa 92 juga disesuaikan dengan waktu beliau. Ternyata waktu luang beliau malam hari, sehingga melihat-lihat komposter dan tanya ini-itu tentang kompos pakai senter. Waktu itu hujan gerimis, jadi pakai payung segala.
Seluruh penjelasan dan gambar-gambar desain komposter, cara membuat MOL, dan cara membuat kompos telah diberikan kepada ibu Ir. Ratna Hidayat. Semoga PUSAIR segera merealisasikan diri sebagai kantor penghasil kompos. Kantor siapa lagi mau menjadi “eco-office”?
Posted by sobirinsobirin@gmail.com at 3:43 AM 4 comments
Labels: Para Tamu Yang Berkunjung
Sunday, January 29, 2012
JAGUNG DAN PADI DI HALAMAN RUMAH MULAI BERBUAH
Foto: Sobirin, 2012, Jagung dan Padi di Halaman Rumah
Oleh: Sobirin
Tanaman jagung dan padi yang saya semai dan tanam 2 (dua) bulan yang lalu di halaman rumah sudah mulai berbuah dan berbulir. Jagung saya tanam langsung di tanah, sedangkan padi di dalam pot. Musim hujan rupanya membantu pertumbuhan tanaman jagung dan padi “rumahan” menjadi subur.
Bertani tidak harus di sawah atau di tegalan, apalagi saya tidak mempunyai sawah atau tegalan. Bertani bisa juga di kota, di lahan sempit halaman rumah. Bila rumah tidak ada halamannya, misalnya di rumah susun atau apartemen bertingkat, jangan kuatir, pakai saja pot yang digantungkan di jendela. Hati-hati tali gantungan harus kuat, menjaga supaya tidak jatuh dan membahayakan tetangga yang tinggal di lantai bawah.
Pemeliharaan tidak sulit, luangkan waktu barang 15-30 menit sudah cukup untuk mengurus tanaman-tanaman kita. Kalau tanamannya banyak, tentunya memerlukan waktu yang lebih lama.
Tanah di sekitar tanaman selalu dibalik-balik perlahan, supaya tidak mengenai akar. Menyiram dengan MoL encer setiap 2-3 hari sekali. Yang disiram adalah tanahnya, bukan tanamannya, sebab tanaman bisa mati karena MoL, apalagi MoL pekat.
Tiga bulan kita sudah bisa panen, silahkan siapa yang berminat, mari bersama mencoba. Sekarang ini, bertani di kota (urban farming) sudah banyak diminati orang banyak, mari jangan sampai ketinggalan.
Posted by sobirinsobirin@gmail.com at 9:41 AM 2 comments
Labels: Pertanian Rumah Tangga
Friday, December 30, 2011
BANYAK CARA MEMBUAT MOL
Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 31 Desember 2011
Foto: Sobirin, 2011, MOL Buatan Sendiri
Oleh: Sobirin
Cara membuat MOL (Mikro Organisme Lokal) bermacam-macam, dan terus dikembangkan oleh para penghobi kompos dan tanaman. Nama “Lokal” dimaksudkan sebagai “tanda” buatan sendiri. Berikut saya kutipkan konsep yang dilakukan oleh pak Mudo Hargiyono dan Tim PKM Sekolah Hayati.
Bahan utama MOL terdiri 3 komponen:
1. Karbohdrat: Air cucian beras, nasi bekas, singkong, kentang, dan sejenisnya
2. Glukosa: air gula, air kelapa, dan sejenisnya
3. Sumber bakteri: buah-buahan, air kencing, kotoran hewan, dan sejenisnya
Contoh MOL dan aplikasinya:
1. MOL buah-buahan untuk membantu malai padi agar berisi
2. MOL daun cebreng untuk penyubur daun tanaman
3. MOL bonggol pisang untuk pengurai saat pembuatan kompos
4. MOL sayuran untuk merangsang tumbuhnya malai padi
5. MOL rebung bambu untuk merangsang pertumbuhan tanaman
6. MOL limbah dapur untuk memperbaiki struktur fisik, biologi, dan kimia tanah
7. MOL protein untuk nutrisi tambahan pada tanaman
8. MOL nimba dan sarawung untuk mencegah penyakit tanaman.
Silahkan mencobanya, dan lebih bagus lagi bila ada yang berminat mengujinya di laboratorium. Mohon bagi-bagi pengalamannya.
Posted by sobirinsobirin@gmail.com at 4:42 PM 10 comments
Labels: Tip Mudah Membuat MOL
Sunday, November 27, 2011
KEBUN-KEBUNAN KECIL URBAN FARMING
Foto: Sobirin, 2011, Padi Pot
Oleh: Sobirin
Musim hujan tiba, berarti musim baik untuk bertani, juga bertani di halaman rumah. Saya menanam banyak tanaman dalam pot, dan juga ada yang langsung ditanah, di antaranya tanaman padi, cabe, jagung, dan lain-lain. Pada tanaman padi pot, saya tambahkan infus MoL cair, ingin tahu hasilnya seperti apa.
Di samping padi dalam pot, saya menanam tanaman langsung di tanah. Saya coba membuat “kebun-kebunan” kecil, ukuran 2 meter x 1,5 meter, dipagari dengan bambu, agar kelihatan rapih. Selain kelihatan rapih, juga untuk menjaga agar tanaman tidak dimakan oleh kelinci-kelinci saya yang kadang-kadang dilepas keluar kandang.
Cara membuat “kebun-kebunan” ini perlu menggali terlebih dahulu tanah tersebut, dicangkul sampai kedalaman 0,5 meter. Tanah dan kerikil yang ada diganti dengan tanah kebun dicampur kompos dengan ukuran campuran 1:1.
Dibiarkan dulu dalam waktu 1 minggu, agar kepadatannya menjadi alami. Bila tanahnya “ambles”, ditambahkan lagi di atasnya dengan tanah dan kompos lagi, agar rata, diaduk sehingga tercapai kepadatan seperti alami, dan dibuat “lembab” dengan disiram air secukupnya.
Kemudian setelah satu minggu, benih-benih tanaman di taburkan, ada cabai, terong, jagung, bunga matahari. Beberapa bibit padi dari penyemaian dipindahkan dan ditanam di “kebun-kebunan” ini. Sekarang “kebun-kebunan” ini baru 3 mingguan, kita lihat hasilnya nanti, semoga kegiatan “urban farming” ini sukses.
Posted by sobirinsobirin@gmail.com at 3:34 PM 5 comments
Labels: Pertanian Rumah Tangga