skip to main |
skip to sidebar
Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 16 Januari 2010
Foto: Sobirin, 2010, Tanaman Kol Siap Panen
Oleh: Sobirin
Tanaman semusim, antara lain sosin dan kol, yang saya tanam dalam karung di bulan Oktober 2009, sudah saya panen di awal Januari 2010. Hasilnya memuaskan, karena dirawat seksama, media kompos dan tanah seimbang, MOL cukup, apalagi sedang musim hujan, jadi situasinya lebih menunjang.
Sebagian tanaman sosin, saya biarkan sampai berbunga dan berbuah, diambil bijinya untuk benih. Sedangkan kol saya panen, lumayan untuk sayur sop dan lalab. Memang beli di pasar juga bisa, kapan saja, tetapi panen sayur dari tanaman pertanian rumah tangga lain rasanya. Ada kepuasan yang tidak dapat dinilai dengan uang.
Perawatan tanaman semusim ini tidak sulit. Setelah media kita siapkan dalam karung, yaitu campuran seimbang antara tanah dan kompos, maka benih kita tebarkan. Ketika berkecambah, kita pilih yang sehat untuk terus dipelihara. MOL encer disiramkan di media. Tanaman akan terus bertumbuh. Rumput-rumput liar yang ikut tumbuh, segera dicabut. Tanah dikorek-korek perlahan agar udara masuk, hati-hati jangan sampai mengenai akar tanaman.
Demikian seterusnya perawatan dilakukan secara seksama, sampai akhirnya tanaman siap panen, kurang lebih 2,5 bulan hingga 3 bulan. Situasi musim hujan juga sangat mendukung, karena tidak perlu menyiram dengan air, cukup MOL saja.
Sayang sekali, karung beras yang dipakai sebagai wadah media, terlihat mulai melapuk pada umur 2 bulan, ketika itu tanaman belum siap panen. Sebaiknya wadah menggunakan polibeg plastik, atau kaleng bekas, ember bekas saja.
Read More..
Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 9 Desember 2009
Foto: Sobirin, 2007, Karinda di Jakarta, bukan di Bandung
Oleh: Sobirin
Berhubung saya beberapa kali menulis tentang Karinda kepunyaan Bapak dan Ibu Djamaludin, banyak yang keliru, dikiranya Karinda itu di Bandung dengan alamat rumah saya. Karinda itu di Jakarta, alamatnya Bumi Karang Indah, Lebak Bulus, Jakarta, Telpon Rumah: 02175909167 atau HP: 08158014375.
Pada tanggal 9 Desember 2009, Ibu Djamaludin pemilik Karinda menelpon saya, menanyakan apakah ada Karinda di Bandung? Kata beliau, banyak yang menanyakan alamat Karinda yang di Bandung. Saya jawab, setahu saya tidak ada Karinda di Bandung.
Mungkin ada yang keliru membaca tulisan-tulisan saya tentang Karinda. Dikiranya Karinda dan Ibu Djamaludin itu di Bandung. Saya yang di Bandung dengan “sampah diolah menjadi berkah” alamat Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, Bandung 40191. Bapak dan Ibu Djamaludin adalah Karinda, alamat di Jakarta.
Berhubung sama-sama berjuang dalam bidang per-kompos-an, banyak yang membaca dan menulis ulang di internet, bahwa Bapak dan Ibu Djamaludin ini dikiranya beralamat di Bandung. di Jl. Alfa 92. Padahal beliau dengan Karinda-nya berada di Jakarta. Jadi sekali lagi: Karinda itu hanya satu, di Jakarta, bukan di Bandung. Yang berada di Bandung adalah saya “sampah diolah menjadi berkah”. Mari kita membuka aktivitas di kota kita masing-masing dalam pengelolaan sampah, dengan nama (icon) berbeda tetapi yang khas sesuai selera kita, ada "Karinda", ada "sampah diolah menjadi berkah", ada "rumah kompos", dan lain-lainnya.
Read More..
Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 23 November 2009
Foto: Sobirin, 2009, Jambu Air Cangkok Pendek Berbuah
Oleh: Sobirin
Dua tahun yang lalu saya diberi cangkokan jambu air oleh tetangga saya. Awalnya bibit cangkokan ini hanya sekitar 40 cm tingginya. Saya tanam dihalaman depan rumah. Media tanah saya campur dengan kompos buatan sendiri. Sewaktu-waktu saya siram MOL encer. Sekarang mulai berbuah banyak.
Pohon jambu air cangkokan ini tumbuh dengan baik. Terkadang banyak semut bersarang di batang dan daunnya. Untuk menghilangkan semut-semut ini, saya semprotkan cairan dari daun suren yang saya lumatkan. Lumayan juga insektisida organik buatan sendiri ini, agak manjur juga.
Tiap 3 hari sekali saya siram dengan MOL tapai (peuyeum) yang telah diencerkan. Kalau komposnya mulai menyusut, saya tambahkan lagi, sambil diaduk pelan supaya tercampur rata. Mengaduknya hati-hati, agar tidak mengenai akar pohon jambu air ini.
Setelah dua tahun, pohon jambu air cangkokan ini sudah setinggi 1,5 meter, dan mulai berbuah. Moga-moga saja tidak dipetik oleh orang yang datang ke rumah.
Read More..
Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 23 November 2009 Foto: Sobirin, 2009, Bawang Daun dalam Karung Oleh: SobirinSelain sayuran sosin, kol, dan lain-lainnya, saya juga menanam daun bawang. Tanaman ini saya beli di pasar tradisional dekat rumah. Sebagian dipakai untuk bahan masakan oleh istri saya. Sisanya yang masih ada akarnya, saya tanam dalam karung. Dengan kompos dan MOL, tumbuh menakjubkan.
Tidak sulit menanam daun bawang ini, tinggal menancapkan dalam karung yang berisi kompos campur tanah, tanaman tumbuh dengan baik. Perbandingan media tanah dan kompos adalah 1 bagian tanah dicampur rata dengan 1 bagian kompos. Tiap 3 hari disiram MOL tapai yang telah diencerkan.
Pertanian rumah tangga kalau ditekuni memang hasilnya cukup menyenangan. Sampah rumah dijadikan kompos, halaman jadi hijau bersih, dan ada hasil tambahan, yaitu sayur mayur gratis.
Read More..
Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 23 November 2009 Foto: Sobirin, 2009, Tanaman Sayur dalam Karung Oleh: Sobirin Sayuran sosin dan kol yang saya tanam bulan Oktober 2009 yang lalu, sekarang sudah tumbuh subur menghijau. Menjelang musim hujan bulan lalu, saya menyiapkan beberapa karung yang saya tanami benih sosin, kol, kacang merah, juga kentang. Berkat kompos dan MOL, tanaman tumbuh subur.
Musim hujan sangat membantu pertumbuhan tanaman sayur dalam karung ini. Tetapi yang menambah suburnya tanaman adalah media yang saya gunakan, yaitu tanah dicampur kompos buatan sendiri. Perbandingan tanah dan kompos yang saya pakai yaitu 1 bagian tanah dicampur rata dengan 1 bagian kompos. Karung yang saya pakai adalah karung bekas wadah beras. Setiap 3 hari sekali media tanaman ini saya siram dengan MOL jenis tapai (peuyeum) yang juga saya buat sendiri. Hasilnya sungguh menakjubkan. Pertanian rumah tangga kalau dijadikan hobby memang banyak mendatangkan keuntungan.
Read More..
Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 25 Oktober 2009
Foto: Sobirin, 2009, Panen Ketela Pohon di Pekarangan Rumah
Oleh: Sobirin Saya menanam ketela pohon bulan Januari 2009 yang lalu. Tumbuhnya subur, sebab saya rawat, saya siram MOL setiap waktu tertentu. Setelah berumur 10 bulan, saya panen, dengan menggali tanah tempat tumbuhnya ketela ini. Ternyata mengejutkan, besar-besar ketelanya. Ada 25 kilogram beratnya.
Dari hanya sejengkal batang ketela, ditancapkan dalam tanah, dirawat dengan MOL, hasilnya sangat memuaskan. Dalam foto nampak sebagian dari ketela ini, karena beberapa telah dipotong dan direbus. Enak dan manis.
Dalam dua hari habis ketela ini, sebab semua ikut makan, termasuk para hansip penjaga malam. Lumayan juga jaga malam dengan singkong rebus.
Saya sedang menanam lagi ketela sejenis, di lubang yang sama, tetapi ditambah tanah dan kompos baru.
Read More..
Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 25 Oktober 2009
Foto: Sobirin, 2009, Tanaman Menjelang Musim Hujan
Oleh: Sobirin
Bulan Oktober, musim hujan telah tiba. Sayang sekali kalau dilewatkan. Musim mangga panen mangga, musim durian panen durian. Demikian pula musim hujan, harusnya panen air hujan. Saya menyiapkan 20 karung bekas, diisi tanah dan kompos untuk ditanami apa saja. Ada kobis, wortel, dan lain-lainnya.
Keinginan saya membeli benih di toko pertanian, supaya banyak pilihan dan terjamin mutunya. Tetapi apa daya, keuangan mepet. Harga benih di toko pertanian sangat mahal (untuk ukuran saya). Benih cabe rawit, satu kantong kecil Rp. 40.000,-. Benih kacang panjang, satu kantong kecil Rp. 35.000,-.
Akhirnya saya tidak jadi membelinya. Sebagai gantinya, saya jalan-jalan masuk pasar tradisional, cari benih dari buah-buahan yang dijual. Ada tomat, saya pilih yang tua, malah yang hampir busuk. Kacang panjang, juga yang tua, dan lain-lainya.
Benih dari pasar saya jemur dulu, lalu saya semai, kemudian saya tanam di dalam karung yang telah saya siapkan. Seperti biasa perawatan dengan MOL. Tidak perlu menyiram tiap hari, karena air hujan selalu turun. Beberapa tanaman telah mulai tumbuh. Moga-moga dalam 2 atau 3 bulan sudah nampak hasilnya.
Read More..