Friday, January 28, 2011

TERNAK KELINCI BERANAK-PINAK

Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 28 Januari 2011
Foto: Sobirin, 2011, Kelinci Beranak-Pinak
Oleh: Sobirin
Hampir satu tahun blog “clearwaste” tidak diperbarui, salah satu alasannya “sibuk” di “facebook”. Selama satu tahun kelinci yang dulu masih kecil-kecil, sekarang sudah beranak-pinak, jumlahnya menjadi banyak sekali. Kalau dihitung, lebih dari 20 ekor. Warnanya ada yang coklat, belang putih hitam.


K
andangnya terpaksa dibuatkan lagi. Agak repot sedikit, karena harus mencari rumput untuk makanannya. Kelinci-kelinci ini makannya rakus. Setiap diberi rumput, terus saja di makan. Jadi memberi makannya pagi dan sore.
Yang menguntungkan adalah air kencing dan kotorannya, bisa dicampurkan dalam proses pembuatan kompos. Komposnya pun menjadi lebih berkualitas. Banyak yang menyarankan, supaya daging kelinci ini dikonsumsi, menambah protein hewani. Terus terang saya tidak tega.

6 comments:

ArezK said...

saya selalu menunggu update dari blog Bapak, akhirnya ada hal yang baru lagi ... &tentunya selalu menginspirasi kita semua,

terimakasih

Unknown said...

terimakasih perhatiannya mas ArezK, semoga bisa saling tukar fikiran

Kang Muhdor Bertani said...

Pak Sabirin.. akhirnya muncul lagi catatan2nya... MANTAP..

mY TimE said...

Pak Sobirin,
saya mau menanyakan kalo mandai (kulit cempedak yang difermentasikan) bisa digunakan ngga untuk MOL. Karena kebanyakan MOL yang dibuat menggunakan gula, kalo mandai difermentasikan dgn garam. Karena saya punya mandai sudah hampir 2 tahun saya beli saat jalan2 ke banjarmasin. Mohon informasinya, terima kasih...

herry hernawan said...

Lama saya ga buka blog Bapak.. habis Pak sobirin lama juga ga nge-post sih hehe... Wah ternyata kelincinya udah beranak pinak. Pak Sob, boleh tanya pakan kelincinya dikaih apa saja ya (jenis tumbuhan/pakannya) dan aplikasi kotoran dan air seninya untuk pupuk bagaimana? jadi pingin pelihara kelinci juga untuk ambil kotorannya nih... Trims

Unknown said...

wah sip itu Pak memenfaatkan semua potensi yang ada sehingga menghasilkan