Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 21 Desember 2008
Foto: Sobirin 2008, Gabah hasil panen padi ember
Oleh: Sobirin
Beberapa kali saya telah menanam padi dalam ember. Wadahnya bisa ember, polibeg, karung, atau pot, yang diisi dengan tanah dan kompos buatan sendiri. Saya menggunakan metode tanam 1 (satu) butir gabah (SRI), dipelihara dengan baik, setiap 3 hari sekali diberi MOL.
Padi adalah bukan tanaman air tetapi senang air. Jadi saya tidak merendam padi ember saya dengan air. Saya biarkan tanahnya becek-becek. Benih yang saya tanam adalah benih padi unggul jenis “Sintanur”, yang umurnya 3 bulan sudah bisa dipanen.
Dari berkali-kali menanam padi ember ini, saya selalu panen dengan hasil yang lumayan menurut ukuran saya. Sekali panen dari tiap ember ada yang menghasilkan 2 ons ada yang 2,5 ons gabah kering panen. Kalau diekstrapolasi ke ukuran 1 (satu) hektar sawah, setara dengan panen 20 ton per hektar per sekali panen. Memang luar biasa.
Pada foto terlihat gabah padi hasil panen padi ember yang saya kumpulkan, ada kira-kira 6 ons dari 3 padi ember. Coba kita hitung andaikan kita menanam padi ember atau padi polibeg sebanyak 100 polibeg. Dalam 3 bulan sudah bisa dipanen. Bila rata-rata 1 polibeg 2 ons, maka hasil total sekitar 200 ons atau 20 kg gabah kering panen. Sebanyak 100 polibeg bila ditaruh di pekarangan hanya akan membutuhkan luas sekitar 5 m x 4 m sama dengan 20 m2.
Foto: Sobirin 2008, Gabah hasil panen padi ember
Oleh: Sobirin
Beberapa kali saya telah menanam padi dalam ember. Wadahnya bisa ember, polibeg, karung, atau pot, yang diisi dengan tanah dan kompos buatan sendiri. Saya menggunakan metode tanam 1 (satu) butir gabah (SRI), dipelihara dengan baik, setiap 3 hari sekali diberi MOL.
Padi adalah bukan tanaman air tetapi senang air. Jadi saya tidak merendam padi ember saya dengan air. Saya biarkan tanahnya becek-becek. Benih yang saya tanam adalah benih padi unggul jenis “Sintanur”, yang umurnya 3 bulan sudah bisa dipanen.
Dari berkali-kali menanam padi ember ini, saya selalu panen dengan hasil yang lumayan menurut ukuran saya. Sekali panen dari tiap ember ada yang menghasilkan 2 ons ada yang 2,5 ons gabah kering panen. Kalau diekstrapolasi ke ukuran 1 (satu) hektar sawah, setara dengan panen 20 ton per hektar per sekali panen. Memang luar biasa.
Pada foto terlihat gabah padi hasil panen padi ember yang saya kumpulkan, ada kira-kira 6 ons dari 3 padi ember. Coba kita hitung andaikan kita menanam padi ember atau padi polibeg sebanyak 100 polibeg. Dalam 3 bulan sudah bisa dipanen. Bila rata-rata 1 polibeg 2 ons, maka hasil total sekitar 200 ons atau 20 kg gabah kering panen. Sebanyak 100 polibeg bila ditaruh di pekarangan hanya akan membutuhkan luas sekitar 5 m x 4 m sama dengan 20 m2.
6 comments:
masalahnya gimana cara memisahkan kulit dari padi pak... kalo ditumbuk2 makan waktu lama... kira2 ada gak yah mesin pemisah kulit yang ramah lingkungan, mudah digunakan dan portable dengan ukuran kompak... hehehehe...
salam pak...
Hallo dik Edwinyoes,
Mesin pemisah kulit padi menjadi beras, yang portable?
Coba dik dimodifikasi dari penggilingan kopi yang portable, tetapi untuk ulirnya di ganti, bukan besi tapi dari jenis karet....
Saya pernah nyoba, ada hasil tetapi belum full sucess/ salam sob
Pak, saya awam dengan pertanian. Dan saya tertarik menanam padi dalam pot seperti yang bapak tulis dalam artikel bapak ini.
Gimana ya mendapatkan bibit padi nya?
Bibitnya sama ya pak dengan bibit padi sawah? atau bibit padi ladang?
terima kasih ya pak atas infonya.
polibag nya ukuran ember 5 literan ya pak?
pak saya doni dari perkumpulan warga tani jombang saya sangat tertarik dengan sistem padi dalam ember tersebut dan saya juga ingin menerapkannya pada komunitas tani saya yang sudah ada sekitar 15 kelompok tani se-jombang tapi kami masih binggung dengan pemasarannya kalau bapak ada chenel bisa bantu kami?terimakasih sebelumnya
salm kenal,mr sob ...
kalo di sawah ladang apakah sama yg di ember pot padi itu ,saya jga mo cba tanam jga di sawah mr...
kasih saran tentang itu ..,trmksh.
Post a Comment