Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 4 Januari 2009
Foto: Sobirin 2009, Padi tebar banyak kurus rebutan makanan
Oleh: Sobirin
Dua setengah bulan lalu saya menanam padi dalam pot sebesar ember dengan cara tebar banyak. Semua tumbuh dan saya biarkan tidak dipindah. Pemeliharaan biasa dengan MOL encer. Awalnya bagus, hijau subur, tetapi lama-lama menjadi kurus, berebut makanan
Tadinya saya bermaksud menanam padi dengan cara tebar banyak dan bebas tumbuh, tanpa olah, tidak seperti cara standar, hanya sekedar diberi MOL saja tiap 3 (tiga) hari. Dalam umur sebulan nampak tumbuh agak normal, terutama yang di bagian tengah ember. Tetapi padi yang tumbuh di tepi ember sudah nampak tidak sehat, kurus daun-daun menguning.
Lalu saya coba menanam lagi dengan cara tanam satu butir dalam ember lain. Ukuran ember sama, pemeliharaan sama, ala kadarnya, hanya diberi MOL tiap 3 hari. Maksudnya untuk pembanding. Ternyata pada umur 1 bulan padi ember satu butir ini tumbuh tegar, daun hijau subur, ukuran jauh lebih tinggi dari padi tebar banyak (lihat fotonya).
Ketika padi ember satu butir tumbuh berumur satu bulan, maka padi ember tebar banyak ini berumur 3 (tiga) bulan dan seharusnya sudah mulai berbulir. Memang sudah berbulir, tetapi tidak banyak dan malainya pendek-pendek. Setiap rumpun pada padi ember tebar banyak hanya mempunyai 5 (lima) anakan, padahal padi ember satu butir serumpunnya bisa memiliki 40-50 anakan.
Menanam padi di pot atau ember memang cukup satu butir tiap embernya, dirawat dengan baik, di MOL tiap waktu tertentu, hasilnya dapat dipastikan memuaskan, panen bisa 2 ons lebih gabah kering.
Foto: Sobirin 2009, Padi tebar banyak kurus rebutan makanan
Oleh: Sobirin
Dua setengah bulan lalu saya menanam padi dalam pot sebesar ember dengan cara tebar banyak. Semua tumbuh dan saya biarkan tidak dipindah. Pemeliharaan biasa dengan MOL encer. Awalnya bagus, hijau subur, tetapi lama-lama menjadi kurus, berebut makanan
Tadinya saya bermaksud menanam padi dengan cara tebar banyak dan bebas tumbuh, tanpa olah, tidak seperti cara standar, hanya sekedar diberi MOL saja tiap 3 (tiga) hari. Dalam umur sebulan nampak tumbuh agak normal, terutama yang di bagian tengah ember. Tetapi padi yang tumbuh di tepi ember sudah nampak tidak sehat, kurus daun-daun menguning.
Lalu saya coba menanam lagi dengan cara tanam satu butir dalam ember lain. Ukuran ember sama, pemeliharaan sama, ala kadarnya, hanya diberi MOL tiap 3 hari. Maksudnya untuk pembanding. Ternyata pada umur 1 bulan padi ember satu butir ini tumbuh tegar, daun hijau subur, ukuran jauh lebih tinggi dari padi tebar banyak (lihat fotonya).
Ketika padi ember satu butir tumbuh berumur satu bulan, maka padi ember tebar banyak ini berumur 3 (tiga) bulan dan seharusnya sudah mulai berbulir. Memang sudah berbulir, tetapi tidak banyak dan malainya pendek-pendek. Setiap rumpun pada padi ember tebar banyak hanya mempunyai 5 (lima) anakan, padahal padi ember satu butir serumpunnya bisa memiliki 40-50 anakan.
Menanam padi di pot atau ember memang cukup satu butir tiap embernya, dirawat dengan baik, di MOL tiap waktu tertentu, hasilnya dapat dipastikan memuaskan, panen bisa 2 ons lebih gabah kering.
2 comments:
aduuh, kleren juga yah. Btw, MOL itu apa ya
wah....seru nih,.ga' erlu beli sawah:)he...3x
Post a Comment