Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 25 Oktober 2009
Foto: Sobirin, 2009, Tanaman Menjelang Musim Hujan
Oleh: Sobirin
Bulan Oktober, musim hujan telah tiba. Sayang sekali kalau dilewatkan. Musim mangga panen mangga, musim durian panen durian. Demikian pula musim hujan, harusnya panen air hujan. Saya menyiapkan 20 karung bekas, diisi tanah dan kompos untuk ditanami apa saja. Ada kobis, wortel, dan lain-lainnya.
Keinginan saya membeli benih di toko pertanian, supaya banyak pilihan dan terjamin mutunya. Tetapi apa daya, keuangan mepet. Harga benih di toko pertanian sangat mahal (untuk ukuran saya). Benih cabe rawit, satu kantong kecil Rp. 40.000,-. Benih kacang panjang, satu kantong kecil Rp. 35.000,-.
Akhirnya saya tidak jadi membelinya. Sebagai gantinya, saya jalan-jalan masuk pasar tradisional, cari benih dari buah-buahan yang dijual. Ada tomat, saya pilih yang tua, malah yang hampir busuk. Kacang panjang, juga yang tua, dan lain-lainya.
Benih dari pasar saya jemur dulu, lalu saya semai, kemudian saya tanam di dalam karung yang telah saya siapkan. Seperti biasa perawatan dengan MOL. Tidak perlu menyiram tiap hari, karena air hujan selalu turun. Beberapa tanaman telah mulai tumbuh. Moga-moga dalam 2 atau 3 bulan sudah nampak hasilnya.
Foto: Sobirin, 2009, Tanaman Menjelang Musim Hujan
Oleh: Sobirin
Bulan Oktober, musim hujan telah tiba. Sayang sekali kalau dilewatkan. Musim mangga panen mangga, musim durian panen durian. Demikian pula musim hujan, harusnya panen air hujan. Saya menyiapkan 20 karung bekas, diisi tanah dan kompos untuk ditanami apa saja. Ada kobis, wortel, dan lain-lainnya.
Keinginan saya membeli benih di toko pertanian, supaya banyak pilihan dan terjamin mutunya. Tetapi apa daya, keuangan mepet. Harga benih di toko pertanian sangat mahal (untuk ukuran saya). Benih cabe rawit, satu kantong kecil Rp. 40.000,-. Benih kacang panjang, satu kantong kecil Rp. 35.000,-.
Akhirnya saya tidak jadi membelinya. Sebagai gantinya, saya jalan-jalan masuk pasar tradisional, cari benih dari buah-buahan yang dijual. Ada tomat, saya pilih yang tua, malah yang hampir busuk. Kacang panjang, juga yang tua, dan lain-lainya.
Benih dari pasar saya jemur dulu, lalu saya semai, kemudian saya tanam di dalam karung yang telah saya siapkan. Seperti biasa perawatan dengan MOL. Tidak perlu menyiram tiap hari, karena air hujan selalu turun. Beberapa tanaman telah mulai tumbuh. Moga-moga dalam 2 atau 3 bulan sudah nampak hasilnya.
1 comment:
Pagi pak, saya gunawan dari Bali merasa tertarik dengan konsep ZEROWASTE yang Bpk sampaikan, mengingat semakin hari lingkungan kita mengalami degradasi akibat ketidakseimbangan dari 3 unsur utama (kimia, fisika, & biologi). Kita sering merupakan unsur Biologi ini, dengan adanya blog Bpk semoga semakin banyak yang kembali memperhatikan unsur Biologi ini.
Saya mo menanyakan beberapa pertanyaan.
1. Penggunaan MOL pada persiapan persemaian.Berapa lama tanah dipersiapkan dengan MOL?
2.Berapa hari tanaman bisa di tanam setelah tanah diberikan MOL?
3. Berapa hari MOL selanjutnya diberikan setelah tanaman di tanam?
4. Apa ada bahan membuat MOL yang tampilannya 'bersih" selain dari bahan tape?
5. Selain menggunakan gula pasir atau gula merah utk bahan MOL, mungkin ada alternatif lain?
Post a Comment