Bandung, Jl. Alfa No. 92 Cigadung II, 3 Oktober 2007
Foto: Sobirin 2007, Butir-Butir Pelet Plastik
Oleh: Sobirin
Plastik bekas sampah rumah tangga diapakan? Tergantung jenis-jenisnya. Ada plastik kantong keresek, gelas plastik air minum kemasan, botol plastik minuman ringan, bekas bungkus sabun deterjen, sikat gigi bekas, sisir bekas, dan lain-lain.
Semuanya dikumpulkan, dicuci bersih, dan dijemur. Diseleksi masing-masing dikumpulkan sesuai jenisnya. Mengapa harus dicuci bersih dan dijemur. Sebab kalau tidak dicuci, masih ada sisa makanan atau bumbu-bumbu makanan, bisa membusuk bau dan mengundang lalat, menjadi penyakit!
Botol plastik, gelas plastik, dan sejenisnya dikumpulkan dan setelah banyak bisa dijual atau disumbangkan kepada tukang pemulung barang rongsokan. Kantong-kantong kresek yang masih bagus bisa dipakai ulang.
Kantong-kantong plastik bekas deterjen biasanya berwarna-warni. Banyak yang memanfaatkan sebagai bahan untuk pekerjaan tangan atau kerajinan, dijahit dengan sentuhan seni sesuai warna-warni bahannya menjadi barang-barang berguna, seperti kantong, tas, tempat sampah, payung, sandal dan lain-lainnya. Banyak kelompok masyarakat yang telah mencoba terjun di dunia kegiatan kerajinan ini, dan mampu menghasilkan uang.
Coba saja kalau kita mengikuti seminar-seminar, sering diberi tas seminar yang konvensional. Mengapa tidak dibuatkan saja tas-tas seminar dari bahan-bahan plastik bekas ini? Asal desainnya menarik dengan komposisi warna sesuai pasti banyak yang tertarik, sekaligus untuk melaksanakan konsep 3R (reduce, reuse, recycle).
Lalu sisa-sisa plastik yang tidak laku dijual, diapakan? Dibuang? Jangan! Dibakar? Apa lagi, jangan! Bisa-bisa kita kena racun dioksin! Baiknya kita upayakan sebagai barang yang bermanfaat. Kalau dipabrik-pabrik plastik, bahan-bahan plastik bekas seperti kantong keresek bisa diproses menjadi butir-butir pelet plastik, untuk selanjutnya bisa dijual ke pabrik plastik.
Kalau diproses di rumah tangga bisa? Nah ini yang agak sulit, karena butuh kreativitas alat yang agak perlu uang. Prinsipnya plastik-plastik semacam kantong keresek yang jelek-jelek ini bisa “dilelehkan” menjadi butir-butir “gravel” (seukuran kerikil) dengan “pemanasan” sampai temperatur 150-200 derajat. Saya mencobanya dengan peralatan sangat sederhana, dan hasilnya seperti dapat dilihat di gambar potret. Untuk apa? Belum tahu untuk apa, bisa untuk “kerikil bahan-bahan bangunan” yang nantinya diaduk dengan semen, bisa juga untuk kreasi kerajinan atau seni yang lain. Yang terpenting, konsep “zero waste” dapat direalisasikan, sampah rumah jangan dibuang keluar rumah.
Plastik bekas sampah rumah tangga diapakan? Tergantung jenis-jenisnya. Ada plastik kantong keresek, gelas plastik air minum kemasan, botol plastik minuman ringan, bekas bungkus sabun deterjen, sikat gigi bekas, sisir bekas, dan lain-lain.
Semuanya dikumpulkan, dicuci bersih, dan dijemur. Diseleksi masing-masing dikumpulkan sesuai jenisnya. Mengapa harus dicuci bersih dan dijemur. Sebab kalau tidak dicuci, masih ada sisa makanan atau bumbu-bumbu makanan, bisa membusuk bau dan mengundang lalat, menjadi penyakit!
Botol plastik, gelas plastik, dan sejenisnya dikumpulkan dan setelah banyak bisa dijual atau disumbangkan kepada tukang pemulung barang rongsokan. Kantong-kantong kresek yang masih bagus bisa dipakai ulang.
Kantong-kantong plastik bekas deterjen biasanya berwarna-warni. Banyak yang memanfaatkan sebagai bahan untuk pekerjaan tangan atau kerajinan, dijahit dengan sentuhan seni sesuai warna-warni bahannya menjadi barang-barang berguna, seperti kantong, tas, tempat sampah, payung, sandal dan lain-lainnya. Banyak kelompok masyarakat yang telah mencoba terjun di dunia kegiatan kerajinan ini, dan mampu menghasilkan uang.
Coba saja kalau kita mengikuti seminar-seminar, sering diberi tas seminar yang konvensional. Mengapa tidak dibuatkan saja tas-tas seminar dari bahan-bahan plastik bekas ini? Asal desainnya menarik dengan komposisi warna sesuai pasti banyak yang tertarik, sekaligus untuk melaksanakan konsep 3R (reduce, reuse, recycle).
Lalu sisa-sisa plastik yang tidak laku dijual, diapakan? Dibuang? Jangan! Dibakar? Apa lagi, jangan! Bisa-bisa kita kena racun dioksin! Baiknya kita upayakan sebagai barang yang bermanfaat. Kalau dipabrik-pabrik plastik, bahan-bahan plastik bekas seperti kantong keresek bisa diproses menjadi butir-butir pelet plastik, untuk selanjutnya bisa dijual ke pabrik plastik.
Kalau diproses di rumah tangga bisa? Nah ini yang agak sulit, karena butuh kreativitas alat yang agak perlu uang. Prinsipnya plastik-plastik semacam kantong keresek yang jelek-jelek ini bisa “dilelehkan” menjadi butir-butir “gravel” (seukuran kerikil) dengan “pemanasan” sampai temperatur 150-200 derajat. Saya mencobanya dengan peralatan sangat sederhana, dan hasilnya seperti dapat dilihat di gambar potret. Untuk apa? Belum tahu untuk apa, bisa untuk “kerikil bahan-bahan bangunan” yang nantinya diaduk dengan semen, bisa juga untuk kreasi kerajinan atau seni yang lain. Yang terpenting, konsep “zero waste” dapat direalisasikan, sampah rumah jangan dibuang keluar rumah.
3 comments:
kreatif dan inovatif...memberikan ide2 yg fresh, btw manasin kalau yg ini pakai apa pak,
buat bikin gagang pisau ... aku kumpulin diatas kompos gas .. panasin - leleh - lilit ke gagang pisau - gang tutup panci - jadi keras -- bisa kreasi gagang keris ..
Post a Comment