Friday, January 25, 2008

MOL TAPAI ATAU MOL PEUYEUM LEBIH BERSIH

Bandung, Jl. Alfa No. 92 Cigadung II, 25 Januari 2008
Foto: Sobirin 2008, MOL Tapai atau MOL Peuyeum

Oleh: SOBIRIN
Banyak yang bertanya cara membuat Mikro Organisme Lokal (MOL). Setelah diberi penjelasan bahannya dari sampah dapur yang membusuk atau bahan lain yang berjamur, kebanyakan mundur karena jijik, bau. Berikut saya membuat MOL yang relatif bersih, dari tapai atau peuyeum.



MOL adalah kumpulan mikro organisme yang bisa “diternakkan”, fungsinya dalam konsep “zero waste” adalah untuk “starter” pembuatan kompos organik. Dengan MOL ini maka konsep pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan.


Dalam blog ini beberapa waktu lalu telah banyak saya uraikan cara-cara membuat MOL yang gratisan, yaitu dari bahan sampah dapur yang mudah membusuk, sayur kemarin yang basi. Bisa juga dari bahan lain misalnya keong sawah yang ditumbuk, buah nenas yang busuk. Tinggal pilih bahan yang paling mudah didapat disekitar kita. Setelah bahan dipilih dari salah satu di atas, kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik, dan diberi air, hingga bahan tenggelam. Setelah 4 atau 5 hari MOL ini sudah bisa dipakai.


Selain untuk “starter” kompos, MOL bisa juga dipakai untuk “pupuk cair” dengan cara diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL dicampur 15 bagian air. Siramkan pada tanah di sekitar tanaman. Upayakan jangan mengenai batang tanaman. Untuk ”anggrek”? Karena anggrek ini tumbuh di pakis dan akarnya menonjol, saya tidak menyarankan dengan pupuk cair MOL ini. Nanti pakisnya di makan MOL dan timbul panas yang bisa mematikan anggrek. Jadi baiknya untuk tanaman yang tumbuh di tanah saja, dan tanahnya yang disiram MOL encer.


Kembali ke MOL tapai atau MOL peuyeum, saya sebut lebih bersih, karena bahannya juga bersih, dan tidak ada kesan menjijikkan. Bisa tapai singkong atau peuyeum ketan, pilih yang paling mudah didapat.


Pertama, siapkan botol plastik air minum kemasan ukuran besar (1.500 mililiter). Cukup satu botol kosong saja, tidak usah dengan tutupnya.

Kedua, beli tapai atau peuyeum, sedikit saja, soalnya butuhnya juga hanya 1 ons, lalu masukkan dalam botol tadi.
Ketiga, isikan air dalam botol yang telah berisi tapai atau peuyeum tadi. Tidak usah penuh, cukup hampir penuh.
Keempat, masukkan gula ke dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air tadi. Bisa gula pasir atau gula merah, 5 sendok makan.
Kelima, kocok-kocok sebentar agar gula melarut.
Keenam, biarkan botol terbuka tidak ditutup selama 4 atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya botol tidak ditutup, biar MOL-nya bisa bernafas.
Ketujuh, setelah 5 hari, dan kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa dipakai.
Kedelapan, kalau ingin ”beternak” MOL, maka ambillah botol kosong yang sejenis, lalu bagilah MOL dari botol yang satu ke botol kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air ke dalam botol-botol tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. Maka kita punya 2 botol MOL. Bila ingin memperbanyak lagi ke dalam botol-botol yang lain, lakukanlah dengan cara yang sama.

Selamat mencoba, moga-moga sukses, dan buatlah kompos agar kita tidak membuang sampah ke luar rumah.

14 comments:

Unknown said...

bisa ga pak, kalo MOL di pakai untuk bertanam cara hidroponik (sebagai pengganti pupuk cair)

Hida said...

pak, mohon ijin share d fb ya...

yayu said...

pak saya sudah cob buat mol tapai ketan dan tapi singkong,hasilnya warnanya tidak seperti punya bapak, agak kekuningan seperti minyak, dan ada endapan diatasnya seperti lendir, apa itu bisa dipakai

Djoko said...
This comment has been removed by the author.
Djoko said...

sedikit berbagi info yang saya dapat dari blog-blog tetangga...

dalam pembuatan MOL...bakteri-bakteri tersebut konon harus terhindar dari unsur zat garam dan minyak...karena dapat mengganggu siklus kehidupan mereka...

kalo sayur (olahan) basi...saya berpendapat mungkin kurang tepat sebagai pemicu perkembangan MOL...

karena yang kita dapati di lapangan...kebanyakan sayur yang kita olah...sudah mengandung garam berlebih...serta tidak menutup kemungkinan sayur (olahan ) sudah mengandung zat pengawet dari bahan tambahan (unsur penyedap dan perasa)

#mohon koreksi saya bila salah#

Samuel Aditya said...

Permisi Pak, ijin tanya..
Kalau MOL dibuat untuk starter kompos dari kotoran ternak bisa tidak?
Prosesnya aerob atau anaerob?

Samuel Aditya said...
This comment has been removed by the author.
Gemeletap said...

Saya sedang dalam proses pembuatan MOL tape, baru 3 hari, lalu sisa-sisa tape apa sebaiknya dibuang atau dibiarkan saja ya pak? Sekalian ijin shared di twitter @MLGberkebun ya pak.
Mohon tanggapan

Unknown said...

jawab donk pak

Yoseph said...

kandungan mol tapai dan kandungan mol nasi apa ya.,..?

Unknown said...

pak berapa dosis untuk menyiram satu tanaman, takutnya over dosis,apakah akan merusak tanaman?

Unknown said...

pak mau tanya, kenapa tape berpotensi sebagai pembuatan mol? lalu kandungan yang terdapat dalam mol tape tersebut apa saja sehingga dapat di aplikasikan pada tanaman? trimakasih

Unknown said...

Boss tape nya masih blg di makan gk? Kan sayang di buang...

hidayat said...

Ngga ada jawaban admin