Thursday, April 2, 2009

ANGGREK-ANGGREK ISTRI SAYA

Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 2 April 2009
Foto: Sobirin, 2009, Aggrek-Anggrek Istri Saya

Oleh: Sobirin

Semula istri saya biasa-biasa saja terhadap kompos dan tanaman. Keinginannya memang mendukung, tapi alasannya jijik, kotor, bau, dan lain sebagainya. Tapi lama-lama, ketika mulai banyak tamu yang datang meninjau perkomposan di rumah, barulah menyenangi tanam-menanam.




Suatu saat datang tim RCTI yang hendak meliput perkomposan rumah tangga. Saya sedang tidak berada di rumah, maka terpaksalah istri saya diminta oleh tim RCTI untuk menjelaskan teknik-teknik perkomposan rumah tangga, tentunya sambil di ‘shoot’. Ketika ditayangkan di TV, teman-teman istri saya banyak yang tidak percaya, bahwa istri saya bisa kompos-mengompos.

Mulai saat itu, istri banyak perhatian kepada tanaman. Antara lain anggrek yang bunganya bagus-bagus. Semua anggreknya tidak dipupuk kimia, semuanya serba organik.


Dalam blog ini saya pernah menulis bahwa anggrek kalau di beri MOL bisa layu, sebab media pakisnya dianggap oleh MOL sebagai bahan kompos. Lalu saya menyarankan kepada istri saya untuk menyiramnya dengan air cucian beras yang di beri gula sedikit. Hasilnya bagus.

4 comments:

Nana said...

benar pak itu angreknya ibu terlihat subur dan bagus. aku mau coba pupuki pake air beras.. tapi angrek saya ada masalah dengan siput kecil2 yang doyan ngisap akar dan motongin pucuk daun, pakai apa ya pak? salam saya untuk ibu. Tk, wslm. Nana

sobirinsobirin@gmail.com said...

Siput makan akar? Coba bu pakai pestisida organik: bisa daun papaya, atau yg lain. Ada artikelnya dalam bolg ini.

phalaenopsis said...

saya wisdya di bogor,pgn deh bisa bljr bkn kompos sama istri bapak, saat ini saya msh kuliah di IPB, jd pengen main ke Bandung,blh main ke tmpt bpk ga????kayanya seru bljr lgsg, sklian tmbh saudara n silaturahmi,mksh sblmnya

purwanto said...

info baru yang menarik tentang pemupukan anggrek dengan air bekas cucian + gula. dosis yang tepatnya seberapa sih ? makasih.