Bandung, Jl. Alfa No. 92 Cigadung II, 27 Desember 2007
Foto: Sobirin 2007, Pohon Tin di Jl. Alfa 92 Bandung
Oleh: SOBIRIN
Sewaktu Idulfitri tahun ini, saya kedatangan banyak saudara, diantaranya keluarga adik saya yang dari Semarang. Adik saya ini senang pada tanaman. Banyak tanaman dibeli. Ketika pulang, mobilnya penuh. Salah satu tanaman ditinggal untuk saya yaitu bibit pohon tin, pohon yang disebut-sebut dalam Kitab Suci Al Qur’an.
Saya tanamkan pohon tin ini di halaman depan rumah, dalam lubang yang digali dan diberi kompos buatan sendiri. Ternyata tanaman yang menurut sahibul hikayat berasal dari Timur Tengah ini nampak tumbuh subur dengan siraman-siraman MOL buatan sendiri yang diencerkan. Namun ada sejenis belalang hijau yang menyenangi daun tin ini. Pada hal disekitarnya banyak dedaunan lain tetapi belalang memilih daun tin, rupanya daunnya enak bagi belalang ini. Terpaksa setiap saat saya menghalau sang belalang ini.
Budi Sutomo (2007), pengelola blog: budiboga.blogspot.com, mengatakan bahwa pohon tin ini adalah pohon surgawi. Buah tin muda berwarna kehijauan, kemudian seiring dengan matangnya buah, warna kulit akan berubah menjadi ungu kehitaman.
Dikatakan selanjutnya, buah muda biasanya dikonsumsi sebagai olahan sayur, dimasak dengan aneka daging atau campuran selada. Jika sudah tua dan matang sangat lezat dikonsumsi sebagai buah meja. Di Timur Tengah maupun Eropa, tin termasuk buah mewah dan sangat mahal. Dulunya hanya dikonsumsi kalangan bangsawan atau di saat acara-acara istimewa.
Menurut keterangan menantu adik saya yang dari Semarang ini, pohon tin ini bisa tinggi sampai 3 (tiga) meter lebih. Menantu adik saya ini orang Perancis, dan punya pohon tin di rumahnya di Perancis sana.
Moga-moga saja pohon tin yang saya tanam ini bisa tumbuh subur, berbuah, dan bisa dinikmati.
Sewaktu Idulfitri tahun ini, saya kedatangan banyak saudara, diantaranya keluarga adik saya yang dari Semarang. Adik saya ini senang pada tanaman. Banyak tanaman dibeli. Ketika pulang, mobilnya penuh. Salah satu tanaman ditinggal untuk saya yaitu bibit pohon tin, pohon yang disebut-sebut dalam Kitab Suci Al Qur’an.
Saya tanamkan pohon tin ini di halaman depan rumah, dalam lubang yang digali dan diberi kompos buatan sendiri. Ternyata tanaman yang menurut sahibul hikayat berasal dari Timur Tengah ini nampak tumbuh subur dengan siraman-siraman MOL buatan sendiri yang diencerkan. Namun ada sejenis belalang hijau yang menyenangi daun tin ini. Pada hal disekitarnya banyak dedaunan lain tetapi belalang memilih daun tin, rupanya daunnya enak bagi belalang ini. Terpaksa setiap saat saya menghalau sang belalang ini.
Budi Sutomo (2007), pengelola blog: budiboga.blogspot.com, mengatakan bahwa pohon tin ini adalah pohon surgawi. Buah tin muda berwarna kehijauan, kemudian seiring dengan matangnya buah, warna kulit akan berubah menjadi ungu kehitaman.
Dikatakan selanjutnya, buah muda biasanya dikonsumsi sebagai olahan sayur, dimasak dengan aneka daging atau campuran selada. Jika sudah tua dan matang sangat lezat dikonsumsi sebagai buah meja. Di Timur Tengah maupun Eropa, tin termasuk buah mewah dan sangat mahal. Dulunya hanya dikonsumsi kalangan bangsawan atau di saat acara-acara istimewa.
Menurut keterangan menantu adik saya yang dari Semarang ini, pohon tin ini bisa tinggi sampai 3 (tiga) meter lebih. Menantu adik saya ini orang Perancis, dan punya pohon tin di rumahnya di Perancis sana.
Moga-moga saja pohon tin yang saya tanam ini bisa tumbuh subur, berbuah, dan bisa dinikmati.
8 comments:
kemarin lewat depans ebuah rumah di jl duren tiga, dekat kaisar hotel, dpan rumahnya ada pohon tin lagi buah banyak banget dan ranum, jadi pingin metik. he..he...
Pak sobirin saya sdh baca blog anda ttg buah Tin.Menarik sekali rasanya kalau saya juga bisa punya pohonnya.Apakah Pak Sobirin bisa menyediakan bibit Tin?Kalau boleh saya jg ingin tau telpon rumah bapak.Terima kasih.
Riza,Sby.
Wah saya yakin tulisan bapak sangat bermanfaat sekali untuk para penggemar pohon tin... Sebisa mungkin pohon tin ditanam dan diletakkan dibawah guyuran sinar matahari yang optimal, namun tetap rajin disiram minimal 1x sehari bila musim kemarau.
Salam dari kami penggemar pohon tin juga: http://pohontin.wordpress.com/
Pak saya pingin coba pakai pupuk kompos sendiri karena selama ini kita klu nanam tin pasti beli pupuknya.
salam dari surabaya ayo kita hijaukan indonesia dengan tanaman tin buahnya enak tur muaniss.
sukses selalu www.buahtin.blogspot.com
Wah luar biasa ini... tulisan pak Sobirin membuat banyak rekan jadi paham akan manfaat dan keberkahan buah tin/buah ara ini. Terlebih banyak sekali penelitian akan manfaat buah ini.
Bagi rekan-rekan yang ingin memiliki pohon tin/ara ini, silakan hubungi kami Embun Florist di:
Nomor telp: 021-5036 3366
Telkomsel: 0852 30788 450
Esia: 021-985 91327
Kami siap melayani pemesanan Pohon Tin dan mengantarnya sampai ke rumah bapak/ibu (Area Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi). Sementara untuk di luar area tersebut (luar Jadetabek & luar pulau jawa), mudah saja kami kirimkan juga, tentunya lewat jasa pengiriman barang yang terpercaya dan sudah melalui proses packing khusus dan aman bagi tanaman.
~Ket: Melalui pengembangan pohon tin berkah ini, kami berupaya agar sebagian hasil penjualan digunakan untuk disalurkan pada anak-anak yatim dan pemberdayaan dhuafa.
Kunjungi http://pohontin.wordpress.com/
saya dapat juga stekan dari teman sesama guru...sekarang baru mulai berdaun, ada 2 jenis yang saya punya. lalu di dekat buah batu jiga ada yg punya pohonnya...buahnya lebat sekali...alhamdulillah diberi 3 buah dan rasanya enak sekali, manis dan harum
saya dapat juga stekan dari teman sesama guru...sekarang baru mulai berdaun, ada 2 jenis yang saya punya. lalu di dekat buah batu jiga ada yg punya pohonnya...buahnya lebat sekali...alhamdulillah diberi 3 buah dan rasanya enak sekali, manis dan harum
Post a Comment