Saturday, September 13, 2008

KOMPOS ANAEROB PANEN TERUS

Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 13 September 2008
Foto: Sobirin 2008, Komposter Anaerob Panen Tiap Bulan
Oleh: Sobirin
Empat komposter anaerob lubang tanah yang saya miliki amat bermanfaat, bisa menampung sampah organik pekarangan, bisa menampung sampah organik dapur, sisa sayur bersantan, dan lain-lainnya. Tiap bulan selalu panen, rata-rata menghasilkan 25 kg kompos halus tiap lubang.




Masing-masing komposter anaerob ini berukuran 60 cm x 60 cm dengan kedalaman 1 meter. Tutupnya dibuat dari plat beton tipis. Dalam satu bulan bisa penuh, apalagi kalau musim angin dan daun-daun banyak berguguran. Juga bila anak cucu datang di akhir minggu, maka produksi sampah dapur meningkat. Akhirnya komposter anaerob inilah yang membereskan sampah-sampah tadi menjadi kompos.

Manfaat lain dari komposter anaerob ini yaitu sebagai pengganti alat pencacag atau perajang daun-daun bahan kompos. Ceriteranya begini, ketika kompos anaerob dipanen, maka lapisan teratas masih segar, lapisan di tengah baru setengah matang, dan lapisan terbawah sudah matang.

Kompos lapisan terbawah yang matang diayak menjadi kompos halus, dan bisa dimanfaatkan untuk tanaman, atau diwadahi dulu dalam karung, dan disimpan di gudang. Mau dijual juga bisa, karena banyak yang memerlukan.

Kompos lapisan di tengah yang setengah matang warnanya kecoklatan dengan daun-daunnya sudah mudah diremas. Kompos setengah matang ini diproses lanjut di komposter aerob bata terawang. Jadi dengan komposter anaerob ini, saya tidak perlu lagi mencacag atau merajang daun-daun. Selain butuh energi juga sangat berisiko jari tangan kena bendo atau bedog atau parang.

Kemudian lapisan teratas adalah kompos yang belum jadi, warnanya masih hijau kuning. Kompos yang belum jadi ini dimasukkan lagi ke dalam komposter anaerob ditambah dengan sampah-sampah yang lebih baru. Setiap memasukan bahan kompos baru, selalu MOL disiramkan rata, dan terakhir plat beton ditutupkan agar komposter ini berproses lebih lanjut.

1 comment:

simning said...

Pak Sobirin, pernah dicoba dan dibandingkan tidak, kualitas kompos anaerob dengan kompos aerob? Secara kandungan unsur hara atau kandungan patogen, ada bedanya? Terimakasih sebelumnya.