Wednesday, October 8, 2008

LAGI MOL GRATISAN KIRIMAN IBU LILY DI MALANG

Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 8 Oktober 2008
Foto: Sobirin 2007, Laboratorium MOL dan Kompos Kampung

Oleh: Sobirin

Ibu Lily seorang ibu penekun kompos dari Malang mengirim email kepada saya tentang cara membuat MOL bonggol pisang yang dikutip dari HM Sampurna. Cukup detail, dan bisa dicoba oleh kita semua. Ternyata cara ini sama dengan cara teman saya Alik Sutaryat ahli padi SRI.


Ibu Lily dari Malang, Jawa Timur, beberapa kali berkomunikasi email dengan saya. Beliau menekuni perkomposan dan mencoba menanam padi ember juga. Email terakhir beliau kepada saya tentang pembuatan MOL dari bonggol pisang yang dilakukan oleh H.M. Sampoerna. Setelah saya baca dan saya cocokkan dengan yang dibuat oleh teman saya Alik Sutaryat, seorang ahli dalam hal padi organik SRI (System of Rice Intensification), tata cara pembuatannya sama. Alik Sutaryat ini berasal dari Ciamis, Jawa Barat, dan sering memberikan pelatihan perkomposan dan padi SRI ke banyak tempat di Indonesia.

Tata cara membuat MOL memang bebas, kita bisa mencoba sendiri dengan berbagai bahan. Lihat pula artikel dalam blog ini tanggal 8 September 2007 STARTER KOMPOS MIKRO ORGANIK GRATISAN. Di dalam artikel ini juga saya singgung tentang MOL bonggol pisang.

Teman saya, Haji Jatnika, dari kampung Nagrak, Sukabumi, juga teman dari Alik Sutaryat, mengembangkan laboratorium MOL kampung. Bahan-bahan MOL berbagai macam termasuk bonggol pisang, lihat foto-fotonya yang saya jepret tahun 2007 yang lalu. MOL buatan laboratorium kampung ini telah tersebar ke seluruh Indonesia, karena pelatihan-pelatihan intensif yang dilakukan oleh Alik Sutaryat.

Inilah rumusan MOL yang dikutip oleh Ibu Lily dari HM Sampurna:
MOL Bonggol Pisang ( bisa bahan lain )

Bahan: bonggol pisang 5 kg, gula merah 1/2 kg sampai 1 kg, air beras 10 liter.

Cara pembuatan:

Pertama,
bonggol pisang ditumbuk atau dihaluskan kemudian dimasukkan bersama air beras.

Kedua,
masukkan gula merah sambil diaduk rata.

Ketiga, simpan dlm drum atau tong plastik.
Keempat, tutup dengan plastik yang rapat, beri lubang udara dengan cara memasukkan slang plasti yang dihubungkan dengan botol yang sudah terisi air. Ujung slang plastik harus terendam dalam air. Ini adalah fermentasi dengan cara anaerob.
Kelima,
dibiarkan selama 15 hari
.
Cara Cara penggunaan:

Untuk pengomposan:
dapat digunakan sebegai decomposer dengan konsentrasi 1 : 5 (1 liter cairan MOL dicampur dengan 5 liter air tawar), tambahkan gula merah 1 ons, aduk hingga rata, siramkan pada proses pembuatan kompos.

Untuk penggunaan pada tanaman:
Semprotkan pada berbagai jenis tanaman dengan konsentrasi 400 cc dicampur dengan 14 liter air tawar. Pada tanaman padi, sejak fase vegetatif hingga generatif pasca tanam yaitu hari ke 10, 20, 30 dan 40. Semprotkan pada pagi atau sore hari, hindari penyemprotan pada siang hari.

Demikian kiriman ibu Lily, yang beliau kutip dari HM Sampurna. Semoga teman saya Alik Sutaryat membacanya dan bangga tata caranya telah menyebar ke mana-mana untuk kemaslahatan bersama. Untuk kita semua, jangan ragu membuat MOL dengan bahan apapun, silahkan dicoba dan diuji bagus atau tidaknya, dan kita berbagi pengalaman.

5 comments:

mujiyanto said...

trim bu lily atas penyebaran informasinya karena kami didaerah sanganh membutuh informasi yang ibu sebarkan semoga bermanfaat bagi kita semua, entar bagi ilmunya yang lain ya bu tanks'
yanto - mataram

mujiyanto said...

terima kasih bu atas penyebaran informasinya saya yang didaerah sangat terbantu dengan informasi ini karena kami berusaha untuk pengembangan sampah ini menjadi MAS HITAM, tanks sekali lagi

denmas said...

mau tanya bu, yang dimaksud bonggol pisang itu bagian yang mana.
apakah bagian bawah pohon pisangnya atau bonggol pada buah pisang atau bonggol sisirannya.
trim's bu atas jawabannya

creation said...

apakah cairan Mol itu hanya bahan tambahan sedangkan bahan utamanya tetap kompos?

naked green leaf said...

Terima kasih pak atas informasinya ,semoga bermanfaat bagi kita semua .